Di era digital, tantangan dalam mengasuh anak semakin besar. Pasalnya, seiring dengan perkembangan zaman, anak dituntut untuk bisa tech-savvy alias pintar teknologi. Kepiawaian dalam mengutak-atik teknologi harus disertai dengan pemakaian secara cerdas. Jika tidak, anak dapat terkena dampak negatif dari pemakaian yang terlalu banyak, seperti social skills yang rendah.

Fenomena inilah yang dipaparkan oleh Ibu Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D., Psikolog ketika menjadi pembicara di Konferensi Konselor Keluarga Indonesia XII. Acara ini diselenggarakan oleh Layanan Konseling Keluarga dan Karir (LK3). Ibu Jenny secara khusus diundang untuk mengisi sesi pleno (sesi umum) pada Minggu, 8 Oktober 2017 yang lalu. Acara yang diadakan di Lemo Hotel, Serpong, Tangerang ini diikuti oleh hampir 300 orang konselor yang sudah dilatih untuk memberikan layanan kepada keluarga.

Membawakan tema “Kompak Mengasuh Anak: Tantangan Parenting di Era Digital”, Ibu Jenny mengungkapkan bahwa co-parenting sangat penting dalam menghadapi tantangan era digital. Co-parenting adalah pola pengasuhan di mana kedua orangtua bekerja sama sebagai sebuah tim untuk merawat dan membimbing anak. Dalam co-parenting, kedua orangtua menyamakan nilai serta mengambil keputusan bersama terkait sang anak. Misalnya, mengembalikan waktu keluarga yang berkualitas dan menyenangkan dengan beraktivitas di tempat terbuka (outdoor). Beliau juga membagikan tips kepada para peserta mengenai cara membantu klien mereka mengembangkan co-parenting yang baik.

Menurut Ibu Jenny, sambutan dari para peserta sangat baik. “Kesan (saya) sangat positif, mereka sangat antusias. Dan antusiasme serta pertanyaan yang mereka berikan juga menunjukkan bahwa topik co-parenting ini penting sekali. Selain itu, pertanyaan yang diberikan juga menunjukkan kenyataan bahwa banyak orang tua belum melakukan co-parenting dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu untuk menolong orang untuk sadar akan pentingnya menjadi satu tim suami dan istri, menjadi parents untuk mengembangkan anak.”